15 Februari 2013

Kata Terurai Jadi Laku

Oleh : Ust.Muhammad Anis Matta, Lc

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekatnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, " Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, " Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka kemudian dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini kepadanya. Lelaki itu menjawab enteng, " Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi laku. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati, terkembang dalam kata, terurai dalam laku. Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai kepalsuan dan tidak nyata. Kalau cinta sudah terurai jadi laku, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam laku. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pencinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dihasilkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti. Cinta yang tidak terurai jadi laku adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.

Tidak mudah memang menemukan cinta yang ini. Tapi harus begitulah cinta, seperti kata Imam Syafii;

Kalau sudah pasti ada cinta di sisimu
Semua kan jadi enteng
Dan semua yang ada di atas tanah
Hanyalah tanah jua.

06 Februari 2013

Pidato Anis Matta: Pemenangan Pemilukada Jabar 2013



Alhamdulillah, akhirnya selesai juga transkrip taujih Anis Matta yang disampaikan pada Ahad (3/2) di Bandung pada acara Konsolidasi Kader dan Struktur PKS Jawa Barat. Berikut transkrip taujih Presiden PKS ini:


Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(“Aku” Chairil Anwar)

Ikhwah fillah, jika diumpamakan kita adalah anak kecil yang jatuh ke dalam sumur, disiarkan secara live oleh berbagai media dan ditonton oleh seluruh manusia, jangan memikirkan apa yang ada dalam benak orang yang menonton kita. Berpikirlah untuk berusaha naik.. look inside, jangan merasa malu, jangan merasa bersalah, jangan merasa tidak berdaya. Karena musuh terbesar kita adalah perasaan tidak berdaya itu.
Itulah mengapa Nabi SAW mengajarkan pada kita doa di tiap pagi, “Allahumma inni a ‘udzubika minal ‘ajzi wal kasl…..
Jika kita terus berusaha untuk keluar sumur, maka yakinlah orang-orang yang semula menonton itu tidak akan lagi berpikir mengapa Antum berada dalam sumur, tetapi mereka akan bergabung bersama Antum untuk mengeluarkan Antum dari sana. Kita harus tunjukkan pada bangsa ini bahwa kita adalah partai yang cepat belajar, bisa segera sadar jika ada kesalahan, juga pintar dalam recovery.
Dalam perang Uhud 70 sahabat syahid, bukan karena kehebatan musuh, tetapi karena keteledoran pasukan pemanah. Tetapi Rasul tidak menegur mereka saat mereka melakukan kesalahan. Tiga hari setelah itu, Nabi kirim pasukan ke qabilah-qabilah di sekitar Madinah yang sudah menunjukkan gejala melepas diri dari Madinah karena mereka berpikir Madinah sudah lemah, sudah habis. Tapi Nabi tidak mau memberi ruang dan waktu bagi mereka untuk berpikir melepaskan diri.
Satu-satunya cara untuk menghilangkan musibah dalam pikiran kita adalah dengan melupakannya. Kita tidak punya waktu untuk dikasihani. Jangan sampai energi kita habis hanya untuk menyesali diri.. Salurkan energi kita untuk perbaharui diri, sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Sekaranglah waktunya kita untuk naik….
Allahu akbar!!!

Redaktur: Samin Barkah

Sumber: www.dakwatuna.com

Ayyuhal Ikhwah.. Min Huna Nabda' | Seruan untuk Kader dan yang 'Desertir'



Ridlwan 
@ridlwanjogja 
jurnalis



Malam ini (4/2) kita teruskan. Ini spesial untuk teman2 PKS di TL saya. Hastagnya #rindusaja ya biar gak kepanjangan

Bagi PKS haters, kalau anda tahan sih, bisa tahu model komunikasi ala PKS. Jika tidak ya mute /unfol / bully dll . Monggo sy ikhlas :)

  1. Sebelum dilanjutkan silahkan baca komentar orang luar soal tangis PKS di Kompasiana ini  >>> "Arti Tangisan Kader PKS Saat Mendengar Pidato Anis Matta".

  2. Akhuna, yang aku mencintaimu karena Allah, orang bilang tangis saat pidato Anis Matta itu tangisan buaya dan pura-pura.

  3. Sabarlah, mereka tak tahu bahwa tangis-tangis serupa kita teteskan hampir setiap minggu.

  4. Dalam lingkaran-lingkaran antar hati. Orang tak tahu, ini hubungan hati - ta'liful qulub.

  5. Dlm bisik rabithah sebelum kafaratul majelis terucap, bulir bulir tangis menetes. Itu sudah biasa. Mereka hanya tak faham.

  6. Mereka pikir, ini adalah partai politik, sama seperti parpol yang itu, yang disana, yang berpecah belah itu.

  7. Mereka duga ini parpol untuk mencari jabatan, menimbun kekayaan, lalu berpecah belah karena gengsi kalah posisi.

  8. Ah..lupakan sejenak komentar orang akhi, mari segera mengambil cermin.

  9. Ya ikhwati fillah, jamaah ini sedang sampai pada fase menjelang kemenangan. Fase mihnah yang terjal.

  10. Ustad Jumah Amin bin A Azis dalam manhaj al imam hasan al banna, ats tsawabit wal muthaghayirat sudah ingatkan…

  11. Riya, ghurur,congkak, merasa tinggi dan besar, itulah penyakit utama jamaah.

  12. Virus ambisi pribadi,suka menonjol, suka publisitas, dapat menggelincirkan.

  13. Apakah ini yg menimpa jamaah hari ini?

  14. Maka mari resapi betul pidato qiyadah (Presiden PKS), kita harus segera bertaubat, muhasabah total.

  15. Menangis di ujung malam, betapa semua amal kita ternyata mengandung ujub. Ingin dimulyakan oleh manusia.

  16. Menangis betapa kita kadang berbangga diri dengan kualitas amal yang pas-pasan. Lantas kita mengaku sdh beriman?

  17. Tapi, tangis dan sesal, bukanlah pelemah ya ikhwah.

  18. Tangis dan sesal adalah api energi. Dan cemoohan orang adalah bahan bakarnya.

  19. Tangis yang mengobarkan amal, yang melecut ruhul tadhiyah, jiwa berkorban.

  20. Antum sudah merasa berkorban? oh ya? apa yang sudah antum beri? apa yang sudah engkau korbankan? hebat ya?

  21. Sadarlah akhuna, kita hanyalah sekrup kecil. Hanya debu di sela-sela batu bata peradaban yg sdg ditata.

  22. Menagih imbalan, menghitung peran, itulah virus jamaah akhi. Mari kita sapu bersih.Ctrl Alt Del.

  23. Jika dengan kasus LHI ini, bi idznillah, membuat PKS hanya dapat 1 % suara, apa antum lalu gentar dan berpaling?

  24. Bahkan jika PKS dibubarkan, dianggap terlarang, lalu antum dikejar2 utk dipenjarakan apa antum menyesal?

  25. Bagi mereka yg sudah menjabatkan tangan, pasti paham, memilih jalan dakwah pasti bertemu mihnah.

  26. Tapi mereka selalu ingat janji Allah : Wa Innal Jundana Lahumul gholibun (37 : 173)

  27. “Dan sesungguhnya Tentara Kami itulah yang menang”, hanya tentara Allah yang menang akhi, ingat!

  28. Dalam ribuan caci dan hujan umpatan ini mari kita ingat pesan sahabat nabi yang terkenal...

  29. “Kekeruhan dalam jamaah lebih baik dari kebeningan dalam kesendirian”.

  30. Akhuna, yang aku mencintaimu karena Allah, tak usah larut dalam sedih, mari kita buktikan dengan berbenah.

  31. Seperti pesan para pendiri jamaah ini : jadilah rahib di waktu malam, dan penunggang kuda yang gagah di siang hari.

  32. Kita berjanji agar tetap berhimpun dalam ketaatan kepada Allah, Allah semata-mata.Iyyakana'budu wa iyyakanasta'in...

  33. Mungkin kt sudah lupa, liqo-liqo kita di emper jalan, dengan kartu-kartu remi yang kita siapkan dlm kondisi darurat.

  34. Agar ketika intel-intel Orba datang, mereka duga kita sedang bermain kartu, padahal sedang mengkaji ayat-ayat Allah.

  35. Mungkin kt sudah lupa, liqo-liqo kita dulu tanpa suguhan, hanya air putih, bahkan tiga tahu dibagi tujuh. Ingat akh?

  36. Atau memori itu tergantikan dg taklim di HOTEL JW Marriott dan berangkat dengan Alphard, atau Prado?

  37. Siapapun engkau sekarang, akhuna, kenang kembali saat saat indah masa lalu kita.

  38. Jadikan kenangan #rindu itu sebagai tambahan obor untuk mencari pintu lorong, dalam jamaah yang sedang diserang kegelapan ini.

  39. Bersiapsiagalah, seperti dalam mukhoyam kita saroya, kita siaga menunggu instruksi muddarib di tengah malam.

  40. Dan untuk saudaraku, yang tertinggal kereta dakwah, di stasiun-stasiun desertir…Mari kembali, min huna nabda' ..

  41. Tegakah antum mengetahui kereta yg membawa keluargamu sendiri digelincirkan dari relnya. Itu masih saudaramu ya akhi..

  42. Apakah engkau sekarang justru bertepuk tangan, bergabung dalam barisan pencela? itu saudaramu ya akhuna…

  43. Sudah nggih, nggak kuat ini, #rindu dicukupkan, pamit dulu.... 

  44. Astaghfirullahal adziim.. astaghfurullahal adzim..astaghfirullahal adziim....

04 Februari 2013

Isi Pidato Politik Presiden Baru PKS

Bismillahirrahmanirrahim
Saya pertama kali mengucapkan penghargaan sedalam-dalamnya kepada Keua Majelis Syuro yang mengambil keputusan sangat kilat dan cepat merespon usulan dan permohonan pengunduran diri Presiden Luthfi Hasan Ishaaq.

Saya juga ingin mengucapkan penghargaan pada saudaraku, Luthfi Hasan Ishaaq. Jika ia menonton acara ini, saya ingin mengatakan padanya, saya mencintainya. Seluruh pengurus, pemimpin, dan kader PKS mencintai beliau. Kita percaya pada integritas beliau. Kita sepenuhnya tsiqoh. Tapi yang dihadapi oleh PKS hri ini adalah sebuah konspirasi besar yang bertujuan menghancurkan partai ini.

Dan menurut saya, peristiwa besar ini akan menjadi hentakan sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan isyarat besar bahwa ini adalah momentum pembenahan diri dan kebangkitan PKS.

Rekan-rekan sekalian, tentu saja ini tugas besar yang harus saya emban bersama seluruh pengurus PKS. Saya tahu ini bukan hari-hari yang mudah yang akan kita lalui. Tapi kita pasti bisa melaluinya, Insya Allah.

Kita pasti bisa melalui hari-hari sulit ini. Asalkan kita mengetahui tiga syarat utama untuk melaluinya. Yang pertama adalah memohon eprtolongan pada Allah SWT. Allahumma iyya kana'budu wa iya kanasta'in.

Syarat kedua adalah kebersamaan kita semuanya. Ukhuwah, persaudaraan, soliditas, itu yang harus kita jaga. Karena Allah SWT mengatakan Dialah Allah yang menguatkanmu dengan pertolongan-Nya dan orang-orang yang beriman. Kita pasti bisa melalui ini dengan bergandengan tangan. Kalau kita saling bersatu, kalau kita menyatikan diri atas nama cinta pada Allah SWT dan cinta pada negeri kita, Indonesia.

Yang ketiga adalah kerjasama. Hari ini, saya akan katakan pada semuanya dan juga seluruh kader PKS, saya ingin mengatakan hari ini berlaku ayat Allah SWT. Lambung mereka tak bersahabat dengan tempat tidur. Tak ada lagi waktu tidur sejak hari ini, saudara-saudara sekalian. Kita akan memulai hari ini, Insya Allah, sebagai momentum kebangkitan kita semuanya.


Misi utama kita dalam periode permulaan kebangkitan adalah mengubah cobaan dan musibah ini menjadi rahmat dan karunia. Kita bisa memulainya, melakukannya, karena pada permulaan kita mendirikan partai ini, jumlah kita sedikit. Tenaga kita sedikit. orang-orang kita sedikit. Tapi melalui kerja keras, Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kesempatan pada partai ini untuk terus berkembang.

Dan itu sebabnya, saya juga percaya bahwa Insya Allah dengan pertolongan Allah SWT dan dengan kebersamaan kita, tak ada satupun kekuatan di negeri ini dan dunia ini yang bisa menghancurkan gerakan ini. Insya Allah.

Ikhwan sekalian, saya tidak ingin kita semua di sini memahami bahwa kita semuanya adalah ingin melawan gerakan pemberantasan korupsi, sama sekali tidak. Itu adalah agenda kita semuanya. Itu agenda Islam dan juga nasional. Tapi yang akan kita lawan adalah penggunaan otoritas dalam pemberantasan korupsi yang bersifat tirani. 

Pemberantasan korupsi adalah agenda kita bersama. Tapi ulama-ulama fikih mengatakan hak dan cara menggunakan adalah dua hal yang berbeda.

Cara menggunakan hak berhubungan langsung dengan hati. Karena itu Rasulullah SAW mengatakan mintalah fatwa ke dalam hatimu. Karena, motif itu yang akan menentukan cara kita menggunakan hak. Dan motif tirani itulah yang akan kita lawan, Insya Allah.

Seperti yang saya katakan tadi, kalau kita ingin memulai perubahan yang hakiki, kita musti memula dari diri kita sendiri. Kita sebagai manusia melakukan banyak kesalahan. Terutama kami. Secara pribadi, saya dan semua pimpinan PKS menyadari pasti melakukan kesalahan.

Dan karena itu juga, saya akan mengumumkan agenda pertama kita yaitu melakukan pertaubatan bagi seluruh pengurus dan kader PKS. Kita akan memulai dari istighfar, kita akan memulai dari taubat. Astaghfirullahaladzim.

Kita pasti sudah melakukan amal. Tapi masih banyak kekurangan dalam amal itu. Dan istighfar ini Insya Allah bukan hanya menghapus dosa-dosa, tetapi juga akan menyempurnakan kerja-kerja kita ke depan.

Ikhwan sekalian, Insya Allah kita setelah kita membenahi diri sendiri, pikiran, hati, perilaku, dan seluruh sistem dalam organisasi ini, kita akan melangkah lebih jauh melakukan pembenahan dan perbaikan pada negara. Karena itu, kita hanya bisa melakukan perbaikan pada skala negara itu kalau Insya Allah kita memulainya dengan cara benar.

Kemarin, kita menyaksikan Presiden kita, Luthfi Hasan Ishaaq, keluar dari ruangan ini dibawa ke tahanan. Dan Insya Allah, dari ruangan ini pula lah, kita akan memulai kerja besar baru untuk membenahi diri kita dan sekaligus membenahi negara kita. Dan saya yakin Insya Allah kita pasti bisa.

Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan Insya Allah, dengan kekuatan yang kita miliki kita akan melampaui hari-hari sulit ini. kita semuanya pasti akan berdoa agar Allah meletakkan berkah di balik cobaan yang menimpa kita ini. Setelah acara ini, kita akan memulai langkah pertama pertaubatan nasional bagi seluruh pimpinan dan kader PKS.

Selanjutnya, karena saya sadar akan melakukan tugas yang sangat besar, saya tidak ingin pelaksanaan tugas ini terganggu hal-hal lain yang bisa membuat tujuan tak tercapai. Oleh karena itu, saya ingin mengumumkan pengunduran diri saya dari jabatan Wakil Ketua DPR RI dan keanggotaan DPR RI. 

Saya sudah memulai dan Insya Allah Antum semuanya berjalan membawa kafilah perubahan di negeri ini, Insya Allah.

Wassalamualaikum wr wb. (Rrn)


02 Februari 2013

Inilah Presiden PKS yang Baru!


Tentang M. Anis Matta yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 28 September 1968. Sejak kecil punya minat baca yang besar. Bahkan, liburan sekolah tidak diisi dengan kegiatan lain, kecuali membaca. Dari pagi hingga malam. Ustadz muda ini mengaku tidak pernah punya cita-cita muluk. Tapi, terobsesi punya perpustakaan besar. Dan, buku yang paling berpengaruh pada dirinya adalah Berpikir dan Berjiwa BesarIa punya dua buku monumental. Biar Kuncupnya Mekar Menjadi Bunga yang diterbitkan Pustaka UMMI dan Risalah Pergerakan, terjemahan Risalah Ta’lim-nya Hasan AI-Banna. Selain, itu ada beberapa buku lagi yang ikut menyumbang perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Anis meraih gelar S1 di bidang syanat Islam dari LIPIA pada tahun 1992. Pada tahun 2001 ikut pendidikan di LEMHANNAS.
Anis Matta diputuskan sebagai Wakil Ketua DPR berdasarkan Rapat Badan Pengurus Harian Dewan Pengurus Pusat PKS Agustus lalu. Anis Matta dinilai punya pengalaman baik sebagai anggota DPR maupun kiprah di internal PKS karena sudah tiga periode menjadi Sekretaris Jenderal.Anis Matta juga tidak punya masalah hukum. Pria, 41 tahun lalu ini juga duduk di Majelis Hikmah PP Muhammadiyah.
Menjabat sebagai  Wakil ketua DPR RI hal yang paling ia harapkan adalah adanya sumber daya infrastruktur yang kuat akan percepatan pembangunan. Ia mengusulkan, infrastruktur itu dapat berupa perpusatakaan semacam perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Dengan adanya perpustakaan, yang diimpikannya terbesar di dunia, maka anggota DPR tidak perlu lagi melakukan banyak studi banding ke luar negeri.
Bagi aktivis masjid kampus, nama Anis Matta tentu tidak asing lagi. Selain  dikenal sebagai aktivis partai politik,  juga dikenal sebagai penulis yang cukup produktif dalam menelurkan karya. Karya-karyanya tersebar dibeberapa media Islam seperti Saksi, Tarbawi, Ummi dan Suara Hidayatullah. Karya-karya yang tercecer diberbagai media Islam tersebut sebagian besar telah dikumpulkan menjadi sebuah buku,
Berbicara dalam konteks Indonesia, Anis Mata berpendapat bahwa gerakan-gerakan pemikiran Islam yang dibangun sebagai kekuatan pro sekuler didalam basis-basis pertahanan budaya Islam, baik yang dulu bernama gerakan pembaharuan maupun yang reinkarnasinya kini bernama Islam Liberal atau Islam kiri, tidak pernah sanggup membawa konsep-konsep pemikiran yang orisinil, komprehensif, berlandaskan metodologi yang kokoh dan output empiris yang sukses. Sementara, permasalahan lain dari gerakan sekuler seperti Islam Liberal atau Islam kiri adalah ketergantungan mereka akan dukungan politik, media dan dana dari Barat.
Anis Matta menyebut gerakan semacam itu dengan istilah “pepesan kosong”,  doyan bermain retorika, tidak produktif dan lebih berorientasi mengganggu apa yang mereka sebut sebagai gerakan “Islam Fundamentalis”, ketimbang membangun sebuah dunia nyata dari gagasan besar yang lengkap.
(DPR-RI/guru)