30 April 2011

Silaturahim Kader & Tokoh LPM

Rangkepan Jaya, 29 April 2011 bertempat di TPA Baitul Iman, diselenggarakan kegiatan pertama DPRa PKS Rangkepan Jaya yaitu silaturahim kader dengan tokoh dan dilanjutkan dengan rapat kordinasi Dewan Pimpinan Ranting - Dewan Pimpinan Cabang Partai Keadilan Sejahtera se Pancoran Mas. Kegiatan yang dilaksanakan dari jam 20.00 sampai 24.00 memang hanya dihadiri oleh kader-kader PKS ikhwan saja mengingat waktu penyelenggaraannya malam hari.
Silaturahim kader dengan tokoh dan rapat koordinasi DPRa-DPC PKS se Pancoran Mas adalah merupakan kegiatan rutin 2 pekanan yang memang menjadi agenda DPRa dan DPC Pancoran Mas. Rangkepan Jaya merupakan tempat ke-2, setelah sebelumnya pada tanggal 15 April 2011 diselenggarakan di Rangkepan Jaya Baru.
Pada malam itu hadir selaku tokoh bapak Atmaja sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Rangkepan Jaya, bapak Baron Nurwendo sebagai Ketua DPC PKS Pancoran Mas, bapak Adriyana Wirasantana sebagai Ketua Bidang Kaderisasi DPC PKS Pancoran Mas, bapak H. Ismanto sebagai Ketua DPRa PKS Rangkepan Jaya Baru beserta jajarannya, bapak Khairul Wajdi sebagai Ketua DPRa PKS Mampang beserta jajarannya, bapak Heri Riyanto sebagai Ketua DPRa PKS Pancoran Mas beserta jajarannya, bapak Mahyudi sebagai Ketua DPRa PKS Depok Jaya beserta jajarannya, serta Pimpinan dan kader-kader DPRa PKS Rangkepan Jaya selaku ahlul bait. Hanya dari DPRa PKS Depok saja yang tidak hadir, karena kebetulan sedang ada kegiatan reses bapak Imam Budi Santoso selaku anggota Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah Jawa Barat di Kelurahan Depok.
Acara silaturahim tokoh dari jam 20.00 sampai jam 22.00 disampaikan oleh bapak Atmaja beberapa hal diantaranya adalah hasil Musyawarah Rencana Pembangunan di Rangkepan Jaya. Anggaran 2011 yang diperoleh dari hasil Musrenbang, kegiatan pembangunan di beberapa RW di Rangkepan Jaya, rencana pembangunan TPS di wilayah Maharaja di bulan Juli hasil dari APBN melalui Cipta Adi Karya. Selain itu juga bapak Baron juga menyampaikan tentang Bank Sampah yang dikelola oleh ibu-ibu di lingkungan RT tempat tinggalnya. Kemudian juga ada tanya jawab dari kader kepada LPM mengenai kegiatan LPM seperti areal pemakaman umum di Rangkepan Jaya, kegiatan LPM selain kegiatan fisik, dan masih banyak lagi.
Sesi ini berakhir dengan memberikan hasil bahwasannya setiap kader di Rangkepan Jaya, harus ikut berkontribusi di lingkungan Rangkepan Jaya. Seperti yang di sampaikan ketua DPC, kebanyakan kader memang beraktivitas di Jakarta dan hanya tempat beristirahat, namun demikian setiap kader harus memiliki kesiapan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Rangkepan Jaya khususnya dan Depok pada umumnya, karena kita tinggal di sini. Setelah sesi pertama selesai dan bapak Atmaja pamit dan beberapa kader ada yang pamit juga karena ada hajat lain yang harus ditunaikan.
Acara berikutnya adalah Rakor DPRa-DPC PKS Pancoran Mas, membahas beberapa persoalan diantaranya adalah 1) dari hasil silaturahim tokoh di masing-masing DPRa itu senantiasa dilakukan tindak lanjut. 2) terkait dengan workshop pendekatan sosial budaya yang pernah dilakukan, teknis kelanjutan akan dikelola DPC dan DPRa diharapkan dapat menyiapkan 2 kader ikhwan dan 2 kader akhwat untuk pelaksanaan surveyor. 3) hasil pertemuan bidang Komunikasi Masyarakat se DPC diantaranya, DPRa membuat peta wilayah, jumlah kader dan pendataan tokoh dengan alamat dan kontaknya, DPC akan memberikan data kader yang dimiliki sebagai data awal untuk DPRa. 4) Rencana Musyawarah Kerja Cabang yang akan diselenggarakan 29 Mei 2011, DPC akan memberikan bahan untuk Mukercab tersebut.
Terakhir info-info yang disampaikan bapak H. Ismanto terkait dengan reses bapak Imam Budi Santoso di DPD PKS Depok, berkenaan dengan RAPD untuk periode 2012, diharapkan DPC dapat memfasilitasi pembuatan form Proposal maupun Pelaporan dan batas akhir penyerahan proposal kegiatan yang diajukan untuk APBD tersebut.
Acara berakhir pukul 24, alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan lancar serta mendapatkan pencerahan untuk kader maupun struktur DPRa-DPC PKS Pancoran Mas. Dua Pekan yang akan datang kegiatan yang sama akan berlangsung di DPRa PKS Mampang. Sampai ketemu lagi di sana.

Wassalam.

15 April 2011

PKS Tetap Beda

Islamedia - Dua bulan terakhir, PKS seolah menjadi actor antagonis dari sebuah drama politik yang entah disutradarai oleh siapa. Semuanya bermula ketika PKS ngotot menggulirkan hak angket mafia pajak. Bersama Partai Golkar, PKS menjadi partai yang berbeda sikapnya dengan partai koalisi pendukung SBY terkait hak angket tersebut. Ketika akhirnya pendukung hak angket kalah dalam voting, saat itu pula drama politik PKS bergulir.

Diawali dengan isu korupsi daging impor yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, video mesum tidak mirip Anis Matta, lalu secara tiba-tiba muncul Yusuf Supendi yang menggugat petinggi PKS dengan berbagai tuduhan, hingga berujung pada kasus Arifinto yang tertangkap kamera wartawan sedang “melihat” materi porno di ipadnya saat Sidang Paripurna.

Hujatan publik mengalir deras. Cercaan dan makian bertubi-tubi menghujani tubuh PKS. Kata mereka: “PKS menjual agama”; “ PKS partai munafik”; PKS partai porno”; “PKS tak ada bedanya dengan partai lain”. Benarkah PKS sama dengan partai lainnya?

PKS Tetap Beda!

PKS bukanlah kumpulan malaikat yang karena tak punya nafsu maka tak bisa berbuat salah. PKS juga bukan kumpulan setan yang setiap saat selalu berbuat salah dan berkewajiban mengajak orang lain untuk mengikuti jejaknya.

PKS hanya jamaah manusia yang berusaha seoptimal mungkin “mendekati” kesucian malaikat untuk tak berbuat dosa dan disaat yang sama berusaha semaksimal mungkin menjauhi setan agar tak terjerumus dalam kesesatannya.

Setiap pekan kader PKS mengkaji Islam sebagai cara kader PKS mengenal lebih dekat ajaran Allah yang dibawa oleh Rasulullah saw. Setiap pekan kader PKS di mutaba’ah: berapa kali kader PKS sholatjamaah?; berapa kali kader PKS sholat sunnah?; berapa kali kader PKS puasa?; berapa kali kader PKS membaca dan mentadabburi al-Qur’an?; berapa kali kader PKS sholat malam?; berapa kali kader PKS berinfak?; berapa kali kader PKS bersilaturahim?; berapa kali kader PKS membaca buku?; dan berapa kali kader PKS melakukan amal-amal kebaikanlainnya?

Itu semua sebagai cara kader PKS mempraktekkan ajaran Islam yang lengkap dan paripurna. Itulah cara kader PKS menjauhi perbuatan dosa. Itulah cara kader PKS mengendalikan nafsu. Itulah cara kader PKS “mendekati” kesempurnaan malaikat yang bebas dari dosa. Dan, sekali lagi, itulah cara kader PKS menjauhi godaan setan yang tak pernah kenal lelah mendatangi kader PKS dari seluruh penjuru mata angin, bahkan hingga merasuk kedalam hembusan nafas dan aliran darah kader PKS.

Beberapa pekan sekali kader PKS mabit untuk membersihkan hati dari debu-debu dosa. Kader PKS sholat malam berjamaah, kader PKS bermuhasabah, kader PKS mengkaji Islam. Begitu indah. Suasana kebersamaan begitu terasa. Kader PKS terikat bukan hanya karena factor politik; tapi ikatan iman dan aqidah.

Adakah partai lain melakukan apa yang PKS kerjakan? Sejauh pengamatan kami: belum ada! Bagi kader PKS, partai hanya sebuah sarana dakwah; bukan tujuan; bukan segala-galanya.
Lalu, mengapa masih ada kader PKS yang terjebak rayuan maut setan?

Itulah bukti bahwa kader PKS manusia; bukan malaikat. Bukti bahwa setan tak kenal lelah menggoda manusia dengan berbagai trik jitu dan halus. Bayangkan, kader PKS saja yang berusaha keras menginternalisasi nilai-nilai Islam kepada paraanggotanya, ternyata masih kecolongan. Lalu, bagaimana jadinya dengan partai lain yang Cuma menjadikan politik sebagai sarana merebut dan mempertahankan kekuasaan?

PKS Tetap Beda!

Bagi yang menganggap PKS sama dengan partai-partai lain, perhatikanlah baik-baik setiap kasus yang menimpa PKS. Semuanya baru dugaan dan tak pernah diajukan kemeja pengadilan. Kasus korupsi daging impor yang dimuat di Majalah Tempo, hingga hari ini tak pernah masuk keranah hukum. Bahkan, kalau mau jujur, apa yang menimpa Arifinto, belum terbukti benar. Sejauh ini, media menghakimi Arifinto sengaja membuka situs porno, yang kemudian dibantah oleh Arifinto bahwa ia hanyamembuka link email.

Dan inilah yang membuat PKS tetap beda dengan partai lainnya. Meski belum terbukti, Arifinto langsung mundur sebagai anggota DPR. Tahukah jika di gedung dewan yang terhormat itu, teramat banyak anggotanya yang jelas-jelas sudah terbukti bersalah, namun tak mau mundur dengan alasan kasusnya belum memiliki kekuatan hukum tetap?

Tahukah jika disana banyak tindakan anggota dewan yang jauh lebih menjijikkan dan memalukan dibanding Arifinto? Tidur saat sidang, jarang hadir, menelepon dan bermain ipad. Tapi mereka tak malu. Dan karenanya mereka tak mau mundur.

PKS Tetap Beda!

Lihatlah saat PKS melakukan pergantian pucuk pimpinan partai. Tak ada gontok-gontokan. Tak ada keributan. Tak ada politik uang. Tak ada kursi terbang di atas kepala. Tak ada kata-kata makian yang terlontar. Semuanya berlangsung smooth. Bahkan tak jarang di antara kader PKS saling mempersilakan diri untuk menjadi pemimpin.

Itu karena bagi kader PKS, menjadi pemimpin adalah amanah berat yang kelak harus dipertanggungjawabkan di akhirat. Menjadi pemimpin di DPC, DPD, DPW atau DPP bukanlah tiket untuk menjadi anggota dewan atau menteri. Dan karena itu pula, tak ada dalam kamus kader PKS untuk mati-matian memperebutkannya.

Bandingkan dengan partai lain. Setiap dihelat munas, rapimnas, mukernas atau yang sejenisnya, selalu saja berita yang tersaji sangat tidak elok untuk didengar. Isu suap, perkelahian di ruang sidang, kursi terbang, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, ketika ada pihak yang kalah, maka mereka akan keluar dari partai dan membuat barisan baru.

PKS Tetap Beda!

Masih ingatkah dengan tradisi politik adiluhung yang dilakukan PKS sejak dulu? PKS mengharamkan rangkap jabatan. Tak ada dalam kamus PKS, seorang pejabat public juga menjadi pejabat partai. Di mulai dengan mundurnya Nurmahmudi Ismail yang saat itu diangkat menjadi menteri Kehutanan oleh Gus Dur. Ia mundur sebagai presiden partai untuk menghilangkan konflik kepentingan. Tradisi itu terus PKS lakukan hinggasaat ini.

Bukankah secara kasat mata saja, terlihat perbedaan PKS dengan partai lain? Di saat PKS mengharamkan rangkap jabatan, di saat yang sama partai-partai lain justru dengan sengaja menjadikan pimpinan partainya merangkap jabatan sebagai pejabat publik. Kita bias melihatnya sekarang: betapa banyak pimpinan partai yang menjadi menteri.

PKS Tetap Beda!

Slogan PKS sebagai partai yang peduli, bukan pepesan kosong. Berapa kali sudah PKS berada di garda terdepan saat bencana dating menghantam negeri kita tercinta. Di Aceh kala tsunami menerjang; Di Yogyakarta kalagempa mengguncang; di Padang dan Mentawai saat lindu menggoyang; juga di Yogyakarta kala Merapi meradang. Kepedulian PKS adalah wujud Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Praktek nyata dari keindahan nilai-nilai Islam dalam memandang kemanusiaan.

Itulah yang membedakan PKS dengan partai lain. PKS hadir setiap hari: dimana pun dan kapanpun. PKS tak hanya hadir saat menjelang pilkada atau pemilu. PKS tak hadir lima tahun sekali dengan membagi-bagi sembako, kaos, jilbab dan uang. Tak semurah dans erendah itu PKS menghargai rakyat.PKS hadir setiap saat ketika masyarakat membutuhkan PKS.

PKS Tetap Beda!

Meski kader PKS mulai dihinggapi persoalan-persoalan yang mirip dialami kader partai lainnya, tak serta merta membuat PKS sama. Kasus Arifinto yang menurutnya tak sengaja membuka konten porno tentu saja jauh berbeda dengan kasus sejenis yang dialami kaderpartai lain. Arifinto bukanlah Yahya Zaini atau Max Moein yang jelas-jelas telah berzina.
Akhirnya, kami hanya ingin mengingatkan: Toyota Alphard dan Bajaj tetaplah berbeda meski keduanya memiliki bentuk roda yang sama yakni bundar.

Wallahua’lam bishshowab.

Erwyn Kurniawan

11 April 2011

Bantulah Hajat Saudaramu dan Sembunyikan Aibnya

Bahkan, ketika Allah menegur kita karena sebuah maksiat, kadang teguran itu tidak datang langsung, melainkan ALlah menegur orang lain yang kemaksiatannya mirip dengan yang kita lakukan

Kawans disaat ghibah dan namimah sudah menjadi tontonan massal bahkan menjadi bisnis, (bayangkan, selain infotainment gossip artis gak jelas, sekarang juga sudah merambah ke dunia politik)

maka cukuplah bagi kita semuah hadits dibawah ini,

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, "Muslim itu saudara(nya) muslim. Ia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menyerahkannya ke tangan musuh. Barangsiapa yang berkenan memenuhi hajat kebutuhan saudaranya, maka Allah pasti memenuhi hajatnya. Barangsiapa melepaskan suatu kesulitan muslim, maka Allah akan melepaskan darinya salah satu kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat." (Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580)

Rasulullah saw.bersabda, "Barangsiapa yang melepaskan suatu kesusahan seroang mukmin di antara berbagai kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskan darinya salah satu di antara berbagai kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan orang yang mendapatkan kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah itu akan selalu membantu hamba jika ia mau membantu saudaranya. Dan barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menujusurga. Tidak ada suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah -Al-Qur'an-dan mereka mempelajari Al-Qur'an tersebut kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan mereka pun akan diliputi rahmat Allah serta mereka akan diliputi malaikan, bahkan Allah pun akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk lain disisi-Nya. Serta, barangsiapa yang menangguhkan amal ibadahnya, maka tidak akan dipercepat keturunannya. (Muslim no. 2699)

Lalu bagaimana bila aib itu sudah tersebar, apa yang kita lakukan :

Kutipan dari Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim al-Jauziyah


"Janganlah kamu menampakkan kegembiraan terhadap kejelekan (kesusahan) orang lain, karena boleh jadi Allah akan menyayangi dia dan mengujimu."

Sesungguhnya jika engkau tidur malam dan paginya merasa menyesal terhadap kejelekan-kejelekanmu, itu lebih baik daripada kalau engkau menunaikan shalat malam tetapi pagi harinya merasa ujub, karena amal orang yang ujub tidak akan naik kepada Allah. Engkau tertawa sambil mengakui dosamu lebih baik daripada engkau menangis tetapi bersikap mentang-mentang, bermegah diri dengan amalan. Ratap tangis orang-orang yang berdosa lebih dicintai Allah daripada riuh rendahnya suara orang-orang yang bertasbih tetapi membanggakan diri / kelompok. Barangkali dengan dosanya (yang disesalinya) ini Allah meminumkan obat kepadanya untuk mengeluarkan penyakit yang mematikan yang kini ada pada dirimu tetapi engkau tidak merasa.

Tulisan ini terinspirasi dan sebagian dikutip dari status akh @Heru Atmoko aka tuing-tuing

sumber: xxson.blogspot.com

05 April 2011

= Jadilah Seperti Pensil =

Seorang cucu bertanya kepada Neneknya yang sedang menulis surat, “Nenek lagi menulis surat tentang pengalama kita ? atau pengalaman aku ?”.

Si Nenek stop menulis dan berkata kepada cucunya, “sekarang nenek yang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang Nenek pakai”.

“Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si Nenek lagi. Mendengar jawab ini si Cucu lalu melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si Nenek ketika dia melihat tidak ada istimewanya dari pensil yang Nenek pakai.

“Tapi Nek, kayaknya pensil itu sama saja dengan pensil lainnya”, kata si Cucu. Si Nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung dari kamu melihat pensil ini”.

Pensil ini punya 5 kualilias yang bisa membantumu selalu tenang dalam menjalani hidup. “Kalo kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini. Si Nenek menjelaskan 5 kualitas sebuah pensil.

Apa gerangan 5 kualitas yang terdapat dalam sebuah pensil ?

Kualitas yang Pertama, Pensil ingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal hebat dalam hidup ini, layaknya sebuah pensil kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini.

Kita menyebutnya Alloh SWT. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.

Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.

Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah.

Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.

Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan, seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”.

...dalam proses menulis, kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil. rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali...

sumber: http://hasanalsaggaf.wordpress.com/


03 April 2011

Eat Pray Love

Resume Buku : Eat Pray Love, Makan Do’a dan Cinta

by: Tia Rahmiati

Sederhana dan dalam...

Perenungan tentang siapa saya sebenarnya, dimana bahagia itu, bagaimana menghilangkan rasa bersalah, apa yang harus dilakukan setelah gagal, kapan seharusnya kita kembali...

Bahwa seorang dipaksa oleh keadaan untuk gagal, membiarkannya tenggelam dalam kegagalan, memposisikan dirinya telah gagal, dan merasa bersalah terhadap kegagalan itu...

Moving, adalah keputusan untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan diatas, hijrah, mencari sesuatu yang baru, mencari sesuatu yg asal, berpetualang, menjadi orang asing, melucuti semua jatidiri...

Dari titik nol..

Pengembaraan dimulai dari merasakan kembali kenimatan selera sistem pencernaan, dari sekedar makan menjadi menikmati makanan...mensyukuri segenap kelihaian lidah merasakan makanan segala rasa, segala selera, menyukuri keberadaan gigi yang mengunyah kenikmatan menjadi awal terbentuknya sesuatu yang dibutuhkan tubuh, protein, karbohidrat, vitamin, dan sebagainya...mensyukuri keahlian katup antara tenggorokan dan kerongkongan, memilih kerongkongan menjadi jalan untuk dicerna dilambung, hingga mensyukuri timbunan lemak di perut dan sistem pembuangan yang otomatis...

Menjadilah makan bukan hanya sekedar makan, menjadi kesenangan karena membersemai rasa syukur...makan adalah makanan fisik...maka nikmatilah...

Kemudian pengembaraan spiritual dilanjutkan...setelah kuat fisik sudah diberi haknya, maka makanan dipersiapkan untuk jiwanya...do’a, adalah makanan jiwa...saat berdo’a sesungguhnya bukan saat kita meminta sesuatu dengan Tuhan, meminta kebutuhan kita sehari-sehari tercukupi, meminta keinginan kita di dunia terpenuhi, bukan...sama sekali bukan...berdo’a adalah memberi makanan untuk jiwa kita, dengan berusaha sedekat mungkin dengan Yang Diminta, berusaha sebersih mungin pikiran kita, berusaha sesuci mungkin jiwa kita, agar apa yang kita bincangkan, langsung terdengar, langsung tanpa hambatan....berdo’a adalah memberi jiwa, bukan meminta kebutuhan fisik kita, maka berdo’alah, supaya jiwa kita sejahtera...

Selanjutnya pengembaraan cinta, memberi makan hati...

Maka cintailah bumi, dan segala yang tinggal di bumi...

Maka hadirlah untuk cinta...

Terbangun setiap hari dengan hati penuh cinta...menyiapkah sekeranjang senyum untuk dibagi rata pada pagi...menyiapkan tangan terbuka untuk menolong setiap orang saat siang...berkelanalah sambil menyapa setiap makhluk...melapangkan dada...merasakan bahwa saya mencintai dan dicintai...merasakan saya dicintai dunia dan seisinya....mebuat hati tersenyum, wajah tersenyum, bibir tersenyum..

Merasakan cinta, memasukkannya ke hati, dan memancarkannya untuk seluruh penduduk bumi...